jump to navigation

The Best “.ppt” on Last Semester March 2, 2007

Posted by pepiediptyana in Uncategorized.
trackback

Di kelas mata kuliah yang saya ampu dengan metoda pengajaran diskusi, selalu ada pemilihan presenter terbaik, peserta diskusi terbaik, dan tayangan terbaik. Tujuannya sederhana: untuk memotivasi mahasiswa agar lebih mampu berkomunikasi dan berargumen, dan belajar berpikir objektif.

Kriteria pemilihan, saya tentukan standard saja: relevansi dan keakuratan pernyataan / argumen. Setiap kelompok peserta akan memilih presenter terbaik, dengan menyebutkan alasan-alasannya. Sebaliknya, presenter akan memilih peserta terbaik. Sedangkan ada 1 ekstra penilaian yang mungkin agak nyeleneh , yaitu tayangan terbaik. Para pemenang pemilihan tersebut akan mendapatkan ekstra nilai pada komponen continous assessment. Tayangan ini cukup dengan powerpoint. Saya membebaskan mahasiswa untuk berkreasi dengan tayangannya, namun tetap dalam rambu-rambu akademis. Kreasi yang saya maksud adalah cara mahasiswa untuk menyampaikan apa yang ia pahami kepada orang lain, secara singkat dan kreatif. Oleh karena itu, semakin banyak kalimat atau paragraf yang muncul karena copy and paste dari resume, maka nilai tayangan akan semakin drop.

Berdasarkan seleksi dari 12 kelompok, Tayangan Terbaik untuk kelas F (SIA, semester gasal 2006/2007) adalah Kelompok 8 : Pandu Satrya Dharmawan (2004310460), Reza (2004310117),Yulia Sari (2004310034), Astrid (2004310492), dan Selvia (2004310539). Selamat!

Comments»

1. meinariza - March 7, 2007

bu pepie, saya mo tanya ttg tayangan terbaik itu penilaiannya bagaimana ?

bisa nggak kalo tayangan dari kelompok 8 itu di upload ke blog ini.

TQ ^^

2. pepiediptyana - March 7, 2007

Tayangan terbaik penilaiannya terakhir (masuk komponen penilaian UAS) dan semua kelompok sudah maju. Saya mengevaluasi berdasarkan kemampuan presentasi dan tayangannya. Banyak mahasiswa yg wallpaper-nya bagus, animasinya menarik, bahkan diisi foto diri ketika perkenalan. Bagus sekali dan kreatif… Saya masih simpan hasil karya mereka.. 🙂 Sayangnya, ketika masuk ke materi, isinya kurang relevan, ada yg kurang bisa dibaca karena background atau animasinya lebih dominan, dan ketika presentasi dan diskusi si presenter tidak menguasai (hanya membaca dari powerpoint)… Powerpoint, atau tayangan, itu kan tools saja yang membantu presenter untuk mentransfer ilmu/pengetahuannya ke audience… Jadi, fokusnya tetap ke content… 🙂 Terima kasih, Mei..


Leave a comment